Investor Asing Borong Saham Go To Saat Jatuh
Lampung_ Biarpintar.web.id -Sejak periode lock-up dibuka per awal Desember 2022, harga saham GOTO sudah anjlok lebih dari 50%. Namun beberapa fund manager asing justru memanfaatkan momentum tersebut untuk 'tambah muatan'.
Mengacu pada data Refinitiv Datastream ada beberapa nama investor asing yang membeli saham GOTO sejak akhir Oktober 2022.
Pertama adalah Exchange Traded Concepts LLC yang membeli 1,6 juta saham GOTO sehingga total kepemilikannya tercatat mencapai 46,31 juta saham.
Kemudian ada State Street Global Advisors (US) yang per 30 November 2022 melaporkan mengempit 293,69 juta saham atau setara 0,02% dari total saham outstanding setelah menambah 15,35 juta saham.
Pada periode pencatatan yang sama Penserra Capital Management LLC juga melaporkan kenaikan kepemilikan saham GOTO sebesar 9,62 juta menjadi 506,35 juta atau setara dengan 0,04%.
Terakhir ada Mellon Investments Corporation yang memborong 110 ribu saham GOTO sehingga total kepemilikannya menjadi 689,18 juta atau setara dengan 0,06%.
Belum lama ini Pemerintah Singapura yang diwakili oleh Citi Bank juga namanya tiba-tiba muncul mengempit 5,8% saham GOTO.
Namun apabila mengacu pada data flow dana asing yang masuk maupun keluar saham GOTO, investor asing masih membukukan jual bersih.
Dalam sepekan investor asing net sell saham GOTO sebesar Rp 1,07 triliun. Sementara itu jika ditarik mundur lebih jauh asing jual bersih saham GOTO Rp 1,17 triliun dalam sebulan terakhir.
Sedangkan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, investor asing mencatatkan net sell Rp 859 miliar.
Rencana untuk menjadi konstituen dari indeks pasar modal global bukan berarti GOTO melakukan pencatatan dalam indeks internasional atau international listing.
Akan tetapi, GOTO akan menjadi konstituen dari indeks berskala global. GOTO tidak perlu tercatat di luar negeri untuk menjadi konstituen dari indeks pasar global. Sebab, emiten Indonesia bisa termasuk asal memenuhi persyaratan yang ditetapkan masing-masing indeks.
Lantas, apa efek dari rencana tersebut bagi GoTo?
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menjelaskan, pasca-periode lock-up, porsi free float atau saham beredar di publik GOTO telah mencapai sekitar 64 persen. Besarnya porsi saham beredar ini membuka peluang bagi perusahaan mencatatkan sahamnya di indeks saham multinasional.
"Salah satu alasannya adalah untuk memperluas basis investor atau pemegang saham. Kalau suatu emiten masuk indeks global artinya ada peluang saham tersebut dibeli oleh investor asing," kata dia dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022). "Nantinya saham tersebut bisa mendapatkan inflow dari investor tadi," tambah Farras. Lebih lanjut ia mengatakan, para investor akan masuk berinvestasi ke suatu negara dengan portofolio dan bobot mengikuti indeks yang sudah dibuat oleh para perusahaan pembuat indeks, salah satunya adalah Morgan Stanley Capital International Inc (MSCI).
Nantinya perusahaan index provider akan menyeleksi beberapa aset atau saham untuk dijadikan satu portofolio dengan tema khusus. "Setelah mereka memilih stock pick dan membobotnya dari suatu portofolio, maka jadilah indeks yang bisa digunakan oleh investor maupun fund manager untuk jadi acuan investasi.
Artinya saham-saham yang ada di dalam indeks tersebut bisa dibeli oleh investor tadi,” tutur Farras. Soal bagaimana metode seleksi pemilihan saham, Farras menilai setiap pembuat indeks memiliki cara yang berbeda-beda tergantung tema.
Namun faktor yang secara umum diperhatikan adalah fundamental, kapitalisasi pasar, free float saham, hingga likuiditas transaksi.
”Selain fund flows di pasar sekunder, kalau suatu saham masuk indeks global dan emiten saham tersebut melakukan aksi korporasi lanjutan seperti right issue atau private placement misalnya, maka emiten juga berpeluang memperoleh pendanaan dari investor global,” ucapnya.
Sebelumnya, rencana GoTo masuk konstituen global disampaikan langsung oleh Presiden GoTo Group Patrick Cao, dalam gelaran paparan publik insidentil pekan lalu.
Namun demikian, Patrick belum membeberkan indeks mana yang menjadi tujuan. "Kami juga terus melakukan penjajakan dengan potential investor baru, terutama menuju peluang masuknya GoTo ke dalam indeks global di paruh pertama tahun 2023," ujar Patrick dalam paparan publik insidentil, Kamis (8/12/2022).


Post a Comment for "Investor Asing Borong Saham Go To Saat Jatuh"